SAVAGAS

I Write, You Read.

Wednesday, March 16, 2016

BUKA USAHA KIOS ES KRIM, TAPI BOLEH UTANG?


Bagaimana misalnya Anda membuka suatu kios di Mall untuk menjual Es Krim? Tetapi memperbolehkan pelanggan untuk utang? Cukup unik bukan? Tulisan kali ini Penulis akan mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Dosen penulis.

Bagaimana memulai bisnis kios Es Krim? Langkah awal!

Menjalankan kios Es Krim setidaknya membutuhkan modal 10 juta untuk biaya mesin. Kemudian, modal bahan diperlukan sekitar 50 ribu, dan biaya penyewaan kios di Mall itu relatif, berdasarkan info yang saya dapatkan rata-rata biaya penyewaan sebesar 2,5 juta / bulan.
Contoh Ilustrasi Kios Es Krim (Sumber: google.com)

Bagaimana proses bisnis dan hal-hal yang diperlukan dalam melakukan transaksi?

Dalam menjalankan bisnis kios ini, membutuhkan 1 hingga 2 karyawan. Pertama, Anda perlu mencatat setiap pesanan pelanggan, hal ini berguna untuk mengetahui pesanan apakah yang sering dibeli dan digemari oleh pelanggan, misalnya apakah rasa Vanilla, Chocolate, Fruit, dan sebagainya. Sebagai tambahan, buat struk ucapan terima kasih pada pelanggan, misalnya "Terima kasih, jangan ragu datang lagi ya!" Hal ini dapat menjadi strategi bisnis kedepannya.

Proses transaksi yang dilakukan tentu dengan cara tunai, dan pencatatan transaksi pelanggan dicatat pada buku atau komputer.

Memperbolehkan pelanggan untuk melakukan Utang pada pembelian Es Krim?

Memang terdengar jarang sekali dipakai oleh penjual kios lainnya, tetapi mungkin saja cara ini bisa dijadikan sebagai strategi bisnis yang unik.

Ilustrasi Kartu Langganan yang Penulis buat

Anda perlu membuat semacam kartu langganan, di mana dengan menggunakan kartu langganan ini, pelanggan mendapat diskon 20% dari harga Es Krim dan dengan kartu langganan tersebut, pelanggan dapat berutang.

Cara pelanggan mendapatkan kartu langganan :
  1. Untuk membeli kartu langganan, dikenakan biaya 50,000 Rupiah dengan masa berlaku 1 bulan.
  2. Batas atau limit jumlah Utang Pelanggan sebesar 40,000 atau 10 Cone Es Krim. 
  3. Kartu Identitas Pelanggan.

Pelanggan perlu mendaftarkan diri untuk mendapatkan kartu langganan dengan menyerahkan KTP dan SIM kepada penjual, yang selanjutnya identitas pelanggan akan dicatat pada sistem komputer. Bagaimana membuat sistem komputernya? Mungkin tidak harus secanggih seperti perusahaan besar, buat saja dokumen Excel, di mana Anda dapat menggunakan Filter untuk memeriksa data-data pelanggan.

Bagaimana dengan pelanggan yang tidak memiliki Kartu Identitas? Seperti anak kecil atau pelajar?

Wah anak kecil saja sudah berani utang. Tentu saja hal ini tidak berlaku bagi anak kecil, kecuali pada anak pelajar SMP / SMA dengan menggunakan Kartu Pelajar.

Bagi pelanggan yang tidak memiliki Kartu Identitas, tidak dapat menggunakan kartu langganan.

Bagaimana jika Pelanggan tidak melunasi utangnya atau kabur?

Apabila Pelanggan membuat kartu langganan sebesar 50,000 Rupiah, kemudian pelanggan berutang hingga mencapai limit 40,000 Rupiah, dan tidak melunasi utangnya?
  • Jika pelanggan tidak melunasinya, penjual akan mendapatkan 10,000 Rupiah dari selisih harga kartu langganan dan utang, sehingga tidak terlalu khawatir akan hal ini.

Tetapi jika perlu, telepon saja pelanggannya, jika perlu datang ke alamat rumahnya jika tidak dibayarkan hingga 1 bulan.

Biaya Operasional yang dikeluarkan oleh penjual dapat diperkirakan sebagai berikut :
Biaya Operasional (Periode Bulan)
Bahan Es Krim
Rp 2,500,000,-
Gelas plastik / Cone Es Krim
Rp    600,000,-
Listrik dan peralatan lainnya
Rp    500,000,-
Gaji Karyawan
Rp 1,000,000,-
Total Pengeluaran
Rp 4,600,000,-

Hasil Penjualan normal bagi penjual, sebagai berikut :
Penjualan Normal
Harga Es Krim (5,000/gelas x 100 gelas target penjualan)   
Rp      500,000,-
Pendapatan selama 28 hari x 500,000 Rupiah
Rp 14,000,000,-

Hasil Penjualan pada kartu langganan termasuk harga diskon 20%, sebagai berikut :
Penjualan pada Kartu Langganan
Harga Es Krim (4,000/gelas x 100 gelas target penjualan)   
Rp      400,000,-
Pendapatan selama 28 hari x 400,000 Rupiah
Rp 11,200,000,-

Kira-kira seperti itu, kesimpulannya jika ingin menetapkan sistem utang-piutang, tetapkanlah limit utang yang akan diberikan kepada pelanggan, tetapi dengan syarat limit utang lebih kecil dari jaminan yang dibuat, seperti contoh tadi, utang diperbolehkan pada pelanggan yang telah memiliki kartu langganan dengan mendaftar sebesar 50,000, di mana limit utang hanya sebesar 40,000 atau 10 gelas Es Krim saja. Apabila utang tidak dilunasi, masih terdapat selisih sebesar 10,000 yang dapat penjual terima.

Kemudian, buatlah pencatatan transaksi pada komputer agar mempermudah pemeriksaan data-data pelanggan. Mungkin bisa dibuat pada dokumen Excel, untuk pemeriksaan apakah kartu langganan pelanggan habis masa berlakunya atau telah mencapai limit utang dapat dilihat dengan cara menggunakan Filter pada Excel.