Give yourself a try! Building a mobile app is not hard as you think. Well, it takes time and depend on what you are going to build. You just need to get your ideas to spill them out on your paper, and start to do something.

Have you got your great idea? Now it's the starting point for you to get into your project. Once you get your idea, you must define the purpose of your mobile app. What is it look like? What kinda problem is it going to solve? Defining a goal for your mobile app is also going to get things done faster.

Do not be lazy to develop rough sketches. You should lay the foundation for interfaces on your mobile app, so you will know what it will look like. In this step you conceptualize the main features, layout design and structure of your mobile app. Start from sketching your main interface, Login Window - Dashboard / Home - Core Interfaces - Profile Interface - Purchase Interface, and etc.

Before you head up to development, you have to make sure that your mobile app has original content. What is considered original content? Well, it is something  that was never said before or never done before i.e. content that was never published online. So does it mean to be unique? Not really. All you have to do is whether you are designing contents or features, try to approach them from a different  perspective and never do 'copy-paste' on your mobile app.

The next step after researching the design and technical requirements (number 1-3), you have to do marketing and monetization. you should think about your strategy of publishing it onto the market. You need to know how you approach and reach your target users and make them see the value of your mobile app.

Figuring out how your mobile app is going to get money. Will you set it as trial or charge your users to download it? Or will you set up ads on it? This strategy would be a good idea to earn money, but also think about that as well.

This step requires coding. When you're done with your rough design sketches, you have to put them on your workplace (the software to build your mobile app) and start doing your code. There are many programming languages to work on, but depending on your mobile app. Your mobile app will work as well as you run your codes. They allow the features on your mobile app run as well. If you have any trouble or get any bugs on your mobile app, fix and track it whether it has bugs.

Publishing your mobile app is including how you find the right market. Remember what the purpose of your mobile app is.

RAM (Random Access Memory), sebagai memori penyimpanan sementara, misalnya Anda membuka aplikasi, maka RAM ini dibutuhkan. Semakin banyak aplikasi, semakin banyak memori RAM diperlukan.

VGA (Video Graphic Adapter), mengubah signal digital menjadi tampilan grafis pada layar komputer, misalnya saat sedang menggambar (desain grafis) dan bermain game. Demikian juga, jika ingin game yang dimainkan lancar, maka membutuhkan memori VGA yang cukup.

Cara melihat memori RAM dan VGA komputer dengan lengkap :

1. Tekan tombol 'Windows' + R.

2. Ketikkan "dxdiag" lalu tekan Enter atau klik tombol OK.

3. Klik tab 'System' untuk melihat memori RAM.

4. Klik tab 'Render' untuk melihat jenis kartu dan memori VGA.

Sebagai catatan: beberapa jenis komputer atau laptop mungkin berbeda peletakkan detail memori VGA, beberapanya ada pada tab 'Display' untuk melihat memori VGA.

Jika Manufacturer tertulis "NVIDIA" atau "AMD", maka memori VGA yang sedang digunakan telah mencapai jumlah maksimal.

Jika Manufacturer tertulis "Intel Corporation", maka memori VGA yang sedang digunakan belum maksimal. Untuk memaksimalkan memori VGA, Anda dapat menggunakan laptop sambil Charge (mengisi daya), maka status Manufacturer akan berubah menjadi sesuai dengan kartu grafis yang telah terpasang, jika masih belum berubah, periksa kembali apakah Driver VGA telah di'Install atau mungkin saja tidak ada perangkat VGA pada laptop atau komputer Anda.

Tidak memerlukan Software khusus dalam cara ini. Malah jika menggunakan Software khusus, maka kinerja komputer Anda semakin boros memori saja. Tampilan Desktop komputer yang terlihat rapi, dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi Anda. Layar Desktop yang rapi membuat Anda tidak kebingungan mencari aplikasi yang ingin dijalankan, lebih nyaman dilihat, hemat ruang, dan minimalis.

Setelah itu, Anda bisa mengatur posisi Icon-icon di layar desktop Anda sesuai dengan Wallpaper Anda. Sebaiknya hapus sebagian Icon dan Folder yang tidak diperlukan, sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Berikut contoh tampilan Icon-icon di layar Desktop yang telah dirapikan.

Data Warehouse atau lebih dikenal dengan Gudang Data merupakan sistem komputer untuk mengarsip, mengolah dan melakukan analisis data historis suatu organisasi misalnya: data penjualan, gaji, dan informasi sehari-hari. Data Warehouse merupakan bentuk database relasional yang dirancang lebih untuk query dan analisis proses transaksi, yang memisahkan beban kerja analisis dari beban kerja transaksi dan memungkinkan organisasi untuk menggabungkan data dari berbagai sumber.

Data dirancang untuk menganalisis data berdasarkan subjek, bukan berdasarkan proses. Contoh subjek-subjek yang diorganisasikan adalah pelanggan, produk dan penjualan. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan data Warehouse untuk menyimpan data yang mendukung keputusan, daripada aplikasi berorientasi pada data.

Data yang telah tersimpan tidak dapat diperbaharui secara real time, tetapi dalam refresh sistem operasi secara teratur. Database ini terus menyerap data baru (tambahan data), maka secara bertahap dalam perbaharuan data baru ke dalam gudang data dan berbeda dengan Database operasional yang dapat melakukan update, insert dan delete data.

Seluruh data dalam gudang, dapat dikatakan valid pada rentang waktu tertentu. Interval waktu yang digunakan untuk mengukur keakuratan data dapat dilakukan dengan cara:

Penyimpanan data Warehouse dilakukan dari sumber yang terpisah ke dalam format yang konsisten dan terintegrasi satu sama lain. Sehingga data tidak dapat rusak, karena data merupakan entitas yang mendukung konsep data Warehouse itu sendiri. Namun, syarat-syarat integrasi data dapat terpenuhi dengan konsisten dalam penamaan variabel, ukuran, coding dan pembuatan struktur yang konsisten dalam atribut fisik data.

Contoh: pada lingkungan operasional, terdapat banyak aplikasi yang dikembangkan, memungkinkan terdapat variabel yang sama, tetapi nama dan format berbeda. Kemudian variabel harus dikonversi ke nama yang sama dan format yang telah dibuat, sehingga tidak ada kebingungan dalam perbedaan nama dan format, serta data dapat dikategorikan sebagai data yang terintegrasi karena konsistennya.

Merupakan teknologi yang memproses data di dalam data Warehouse dalam struktur multidimensi, dan dalam tabel relasional dua dimensi yang menyediakan jawaban yang cepat untuk query analisis yang kompleks.

Tujuan dari OLAP sendiri adalah mengordinisir data-data yang besar, sehingga dengan mudah dapat melakukan analisis dan evaluasi dengan cepat menggunakan sarana online, contoh: Microsoft PivotTable serta representasi grafik.

Hal yang membedakan antara Data Warehouse dan OLAP adalah penggunaannya. Penggunaan Data Warehouse umumnya untuk pengumpulan berbagai data periodik, dan digunakan sebagai bahan analisis data dalam pengambilan keputusan, dan tidak digunakan sebagai proses transaksi. Sedangkan OLAP digunakan untuk proses transaksi sehari-hari yang biasa disebut sebagai On Line Transaction Processing (OLTP). Berikut perbandingan antara Data Warehouse dan OLAP:

Program/aplikasi ini sangat mudah digunakan dalam mengedit video, karena menyediakan interface yang sederhana pada user. Selain itu, Corel Ulead Video Studio Plus 11 mendukung dalam output bentuk (Avi, MP4, DV dan MPEG) tentu sangat cocok pada orang awam ataupun pelajar yang ingin mencoba mengedit video.

Download Link: click here.